Jumat, 09 Oktober 2009

Aku adalah seorang gadis muda yang hanya merindukan suasana berbeda didalam kehidupanku yang selama ini hampa. Kulihat berbagai manusia didunia ini memiliki seseorang selain Tuhan dan kedua orang tuanya, yaitu sesosok manusia yang dapat mendampinginya dikala senang dan sedih. Tak dapat kubayangkan bila itu adalah aku.
Ratusan bulan, ribuan hari, jutaan jam dan milyaran menit ku lalui tanpa makhluk itu. Namun dikala aku benar2 menginginkan dirinya, ia mulai beranjak hadir diantara kehidupan ku dan memberinya warna.


Semua orang didunia ini mungkin menganggapku bukanlah manusia yang memiliki masalah berlebih seperti kebanyakan orang, namun diwajahnya aku hanyalah manusia cengeng yang pengecut dan penakut atas segala hal yang belum terjadi.
Ribuan tetes air mata dapat kutumpahkan dihadapannya, ia benar2 makhluk yang aku inginkan selama ini. Ia tak membuatku takut, ia tak membuatku kesal, ia tak membuatku marah, dan ia selalu membuatku bahagia bila bersamanya. Masa2 itu, masa disaat aku sedih, masa disaat aku senang, dirinya selalu hadir disetiap waktu. Ia tak bosan, ia juga tak marah bila hari2nya hanya untuk aku. Semua jiwa raganyapun ia serahkan padaku.

Memang dia makhluk yang baik, dia sangat pengertian, benar2 PERFECT, aku suka itu. Kini hari2ku sudah mulai tenang, tak ada lagi air mata yang tumpah karena sebuah ujian hidup yang tak dapat aku jalani. Kini aku selalu tertawa, tersenyum dan ikhlas, hanya itu yang dapat aku lakukan untuk saat ini karena aku ga pernah tau apa yang terjadi besok, juga 1 jam yang akan datang.

Mulai sekarang aku akan berusaha untuk ga lagi menangis dihadapannya, tapi aku akan selau memberinya senyum termanis yang aku miliki karena dia adalah segalanya dan tak akan pernah tergantikan sampai kapanpun. Entah sampai mana aku akan bercerita tentang dirinya, mUngKin kini ALEX tersenyum melihat dirinya diungkapkan dalam ceritaku kali ini. Bila kau lihat dirinya saat ini, ia lebih tampan dari artis yang paling ganteng sekalipun, entah siapa yang harus aku jadikan perbandingan untuk dirinya. Pokonya, sosok aku damba ada di diri dia.

Karena dirinya hanyalah pacar khayalanku yang tak akan mungkin bisa aku miliki aku hanya bisa ciptakan lewat imajinasi ku sendiri dengan segala kesempurnaan pria yang aku inginkan.

0 Comments:

Post a Comment